DiIndonesia sering terjadi gejala atau peristiwa alam. Bencana ini biasanya sering terjadi di daerah pegunungan bukit lereng yang curam maupun tebing. Gejala alam adalah suatu peristiwa alam yang terjadi sebagai akibat yang ditimbulkan oleh faktor alam itu sendiri. Sedangkan factor perilaku manusia yaitu membuang sampah. Karena saat hujan tanah.
Karstdapat terjadi pada daerah dengan curah hujan yang tinggi (minimal 1000 mm per tahun). Dataran tinggi (zona B) memiliki gejala pelarutan yang sedikit. Hal ini dikarenakan banyak timbulnya vegetasi yang menaungi zona B. Vegetasi tersebut biasanya bukan berupa pepohonan. Karst palung dapat terjadi pada permukaan batuan yang memiliki
Airyang banyak mengandung CO2 akan dengan mudah melarutkan batu kapur (CaCO2). Pada pelapukan kimiawi terdapat berbagai gejala karst. Gejala karst antara lain : Dolina adalah lubang-lubang yang berbentuk corong. Dolina dapat terbentuk karena erosi atau reruntuhan. Puncak-puncak pegunungan kapur merupakan akibat dari pembentukan dolina.
Fast Money. Provinsi Jawa Tengah terdiri dari beberapa Kota dan Kabupaten. Keunikan banyak dijumpai pada beberapa Kota dan Kabupaten tersebut. Sebagai contoh di Kota Semarang kita dapat menemukan topografi yang terbagi menjadi 2, yaitu Semarang atas yang topografinya berupa dataran tinggi dan Semarang bawah yang topografinya berupa daerah pantai. Keunikan juga terdapat di Kabupaten Grobogan yang daerahnya mayoritas gersang karena kurang tanaman. Secara letak geografis penggunaan lahan, Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang paling menarik adalah di daerah Kabupaten Wonogiri. Daerah tersebut sebesar 60% wilayahnya berupa dataran karst. Apa yang disebut dataran karst? Ada berapa sajakah jenis-jenis dataran karst yang terdapat di Indonesia? Pada uraian materi berikut akan dijelaskan definis karst dan jenis-jenis karst yang ada di Indonesia. Pengertian karst adalah sub bagian dari topografi daratan yang memiliki sifat mudah larut dan berada di permukaan. Dataran dapat disebut sebagai karst apabila bentuknya tebal dan terlihat beberapa retakan-retakan dalam tampilannya. Karst dapat terjadi pada daerah dengan curah hujan yang tinggi minimal 1000 mm per tahun. Biasanya daerah dataran karst dikelilingi oleh lembah karena proses pelarutan senyawa kimiawi. Unsur yang berpengaruh pada pelarutan karst adalah batugamping. Morfologi sisa pelarutan karst pada batugamping berkembang menjadi 4 kategori. Yang mana kategori pertama adalah batuan akan mengalami retakan yang membentuk lembah. Lembah tersebut dalam istilah geografi disebut sebagai zona A. Daerah yang tidak terbentuk lembah bukit disebut sebagai zona B. Zona B inilah yang terlihat sebagai dataran karst. Daerah lembah zona A pelarutannya lebih cepat. Hal ini dikarenakan jumlah yang mendominasi pada larutan di kawasan tersebut adalah air sebagaimana kita ketahui bahwa air memiliki pH netral. Lembah di zona A ini akan terjadi sangat dalam hingga menghasilkan kedalaman lebih dari 50 meter. Dataran tinggi zona B memiliki gejala pelarutan yang sedikit. Hal ini dikarenakan banyak timbulnya vegetasi yang menaungi zona B. Vegetasi tersebut biasanya bukan berupa pepohonan. Melainkan berupa lumut, rumput-rumput liar, dan tanaman semak. Pohon yang tinggi mustahil dapat tumbuh dan berkembang di zona B karena pada daerah ini memiliki sifat daya serap yang minim. Hal yang salah dalam mempelajari karst adalah dataran karst minim terjadi erosi. Pernyataan tersebut salah kaprah. Jika dibayangkan, dataran karst memiliki unsur tanah yang rendah dan daya serap yang kecil. Erosi tidak akan dapat terjadi di dataran karst. Penelitian yang dilakukan geograf asal Jerman bernama Bloom menegaskan bahwa pada dataran karst mungkin terjadi erosi dengan jenis erosi lateral, yaitu erosi vertikal yang menyisakan bebatuan. Secara garis besar, dataran karst dibagi menjadi 2 macam. Klasifikasi jenis karst tersebut adalah karst minor kecil dan karst mayor besar. Karst minor sulit diamati dengan proses penginderaan jauh citra foto karena ukurannya yang kecil. Sedangkan karst mayor amat baik jika dianalisis menggunakan foto udara. Berikut adalah jenis-jenis karst yang ada di Indonesia. Jenis Karst Sebagaimana kita ketahui bahwa klasifikasi karst terdapat karst mayor dan karst minor. Karst mayor berisi 6 macam karst antara lain lapies, split, parit, palung, speleothem, dan fitokarst. Sedangkan karst minor terdapat 4 jenis karst antara lain surupan, uvala, polje, dan jendela. Uraian jenis-jenis karst adalah sebagai berikut; Karst Lapies Lapies adalah jenis karst dalam klasifikasi karst mayor. Karst lapies merupakan dataran yang menjulang dari dasar ke permukaan dengan dikelilingi oleh lembah merata di sisinya. Datarn karst lapies memiliki bentuk tidak rata. Bentuk tidak rata ini disebabkan oleh pelarutan yang tidak seimbang antara air dengan vegetasi. Permukaan batugamping mengalami penggerusan hingga terjadi larutan asam yang menyebabkan terjal. Karst lapies sulit untuk diisi oleh vegetasi tanaman menjalar. Biasanya, tanaman yang tumbuh dengan sendirinya pada daerah dataran karst lapies hanya lumut dan rerumputan. Karst lapies yang berada di Indonesia biasanya dijumpai di Wonogiri, Palangkaraya, Bau-bau, Ternate, dan Wamena. Karst Split Karst split pertama kali ditemukan oleh ahli geograf asal Jerman bernama Ritter pada tahun 1979. Dirinya mengemukakan bahwa karst split adalah dataran dengan celah pelarutan yang berkembang dari pelarutan batugamping. Unsur senyawa kimiawi yang berpengaruh besar pada efek pelarutan tersebut adalah karbondioksida dan nitrogen. Karst Parit Karst parit adalah bagian daripada bentuk karst dalam klasifikasi mayor yang berbentuk panjang. Namun yang pastinya, jikalau mampu untuk diperhatikan bentuk yang panjang ini menyerupai suatu parit pada permukiman penduduk. Karst Palung Karst palung adalah dataran karst yang memiliki permukaan bebatuan dengan tekstur kasar. Pembentukan karst palung ini melalui proses pelarutan vertikal ke bawah. Dinamakan karst palung karena terinspirasi dari definisi palung itu sendiri yaitu dasar yang menjulang dalam ke bawah. Dalamnya karst palung dapat mencapai hingga 100 meter. Karst palung dapat terjadi pada permukaan batuan yang memiliki tingkat kecuraman lereng yang rendah sampai cenderung datar. Struktur pembentuk karst palung didominasi oleh vegetasi semak-semak. Persebaran karst palung di Indonesia dapat ditemukan di daerah Tebingtinggi Sumatera Utara, Pekanbaru Riau, Bandar Lampung Lampung, Cimahi Jawa Barat, Wonogiri Jawa Tengah, dan Sajingan Besar Kalimantan Barat. Karst Speleothem Karst speleothem pertama kali dikemukakan oleh geograf asal Belanda bernama Sanders pada tahun 1981. Karst speleothem dapat ditemukan di dalam gua. Ciri khas yang menonjol pada dataran karst speleothem adalah terdapatnya endapan berwarna putih berbentuk seperti tetesan air dan terdapat pada langit-langit gua. Endapan tersebut disebut sebagai stalagtit dan stalagmite. Kandungan unsur senyawa kimia yang mendominasi karst speleothem adalah kalsium karbonat CaCO3. Presipitasi air di lapisan tanah yang terjadi pada langit-langit gua mengendap oleh kalsium karbonat sehingga membentuk karst speleothem. Fitokarst Fitokarst adalah dataran karst yang bentuknya berkelok-kelok dengan ditandai dengan beberapa lubang yang saling berinteraksi. Batas antara lubang tersebut ditandai dengan ketajaman bunga karang. Bunga karang bukan merupakan salah satu jenis tanaman, melainkan batugamping yang larut karena proses pengendapan. Karst Surupan Karst surupan merupakan jenis karst minor yang pertama. Karst surupan memiliki karakteristik lonjong atau oval. Karst surupan dapat dibedakan menjadi doline mangkok, doline corong, dan doline sumuran. Karst Uvala Karst uvala adalah penyebutan untuk daerah dataran karst yang memiliki bentuk tertutup berupa kumpulan dari beberapa doline. Karst uvala memiliki dinding curam dan berbatu, sehingga mustahil terdapat vegetasi yang berada di area ini. Karst Polje Karst polje adalah jenis dataran karst yang memiliki dasar berbentuk sedimen. Batuan sedimen yang dibatasi oleh drainase aliran air terbentuk dari sistem hidrologi alogenik. Karst polje terbentuk karena adanya patahan impermeable. Karst Jendela Karst jendela pertama kali ditemukan oleh ahli geograf asal Jerman bernama Twidale pada tahun 1976. Karst jendela adalah karst yang menghubungkan reruntuhan batuan dari luar dan dalam gua. Jadi bentuknya seperti jendela. Nah, sekian penjelasan dari kami untuk pengertian, jenis karst dan contohnya di Indonesia. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang memiliki tujuan menambah ilmu pengetahuan. Semangat dan terima kasih telah membacanya!
Pengertian Karst secara luas adalah bentuk bentang alam khas yang terjadi akibat proses pelarutan pada suatu kawasan batuan karbonat atau batuan mudah terlarut umumnya formasi batu gamping sehingga menghasilkan berbagai bentuk permukaan bumi yang unik dan menarik dengan ciri-ciri khas exokarst di atas permukaan dan indokarst di bawah permukaan. Penggunaan istilah karst secara internasional berawal dari bahasa Jerman yang diserap dari bahasa Slavia kras yang memiliki arti lahan gersang berbatu. Istilah kras diberikan untuk wilayah di Serbia, Bosnia, Herzegovina, Slovenia, Albania dahulu Yugoslavia yang memiliki topografi khas akibat proses pelarutan pada batuannya. Di beberapa negara penggunaan istilah bentang alam unik ini beragam misalnya karst Jerman dan Inggris, carso Italia, kras negara-negara Balkan, karusuto Jepang, atau kars Malaysia. Sedangkan di Indonesia pernah diperkenalkan dengan istilah kras atau curing Kamus Kebumian Purbo-Hadiwidjojo, 1994. Dalam ilmu bumi, definisi karst adalah suatu wilayah kering, yang tidak subur/gersang dan berbatu-batu sedangkan dalam geologi, pegunungan yang terdiri dari batu gamping dan kemudian memperlihatkan bentang alam yang khas akibat adanya proses pelarutan batuannya oleh air, dinamakan morfologi karst. Kawasan Karst memiliki karakteristik relief dan drainase yang khas, terutama disebabkan oleh larutnya batuan yang tinggi di dalam air, jika dibandingkan dengan daerah lain. Pada kawasan ini dapat diketahui yaitu relief pada bentang alam ini berada pada daerah yang berbatuan yang mudah larut, juga dapat diketahui dengan adanya aliran sungai yang secara tiba tiba masuk tanah meninggalkan lembah kering dan muncul sebagai mata air yang besar. Pada daerah ini pola pengaliran tidak sempurna, kadang tampak, kadang hilang, yang disebut sebagai sungai bawah tanah. Kawasan Karst merupakan kawasan yang mudah rusak. Batuan dasarnya mudah larut sehingga mudah sekali terbentuk goa-goa bawah tanah dari celah dan retakan. Mulai banyaknya permukiman penduduk yang terdapat di daerah ini akan berpengaruh terhadap tingginya tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan. Serta bahaya dari alam sendiri berupa bencana alam guguran batuan dan runtuhnya goa bawah tanah. Ciri-ciri kawasan karst antara lain Terdapatnya sejumlah cekungan depresi dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi, cekungan tersebut digenangi air atau tanpa air dengan kedalaman dan jarak yang berbeda-beda. Bukit-bukit kecil dalam jumlah banyak yang merupakan sisi-sisi erosi akibat pelarutan kimia pada batu gamping, sehingga terbentuk bukit-bukit conical hills. Sungai-sungai tidak mengalami perkembangan pada permukaan. Sungai pada daerah Karst umumnya terputus-putus, hilang kedalam tanah dan begitu saja muncul dari dalam tanah. Terdapatnya sungai-sungai di bawah permukaan, adanya goa-goa kapur pada permukaan atau di atas permukaan. Terdapatnya endapan sedimen lumpur berwarna merah terrarosa yang merupakan endapan resedual akibat pelapukan batu gamping. Permukaan yang terbuka mempunyai kenampakan yang kasar, pecah-pecah atau lubang-lubang mapun runcing-runcing lapies Banyaknya Stalaktit dan Stalakmit akibat dari air yang masuk ke lubang-lubang doline kemudian turun ke gua dan menetes dari atap gua ke dasar gua yang berubah jadi batuan. Kawasan karst di Indonesia Indonesia diperkirakan memiliki kawasan batuan karbonat yang luasnya mencapai 15,4 juta hektar yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia mulai dari barat hingga timur. Beberapa kawasan tersebut telah dikembangkan sebagai kawasan kars bahkan telah menjadi Geopark pertama di Indonesia untuk kawasan kars Gunungsewu Jawa Tengah – Jawa Timur dan secara aklamasi oleh International Union of Speleoloogy dinyatakan sebagai World Natural Heritage. Permukaan bumi 25 persen merupakan kawasan Karst, sehingga 25 persen kehidupan dunia pun tergantung pada kawasan ini. Keunikan kawasan Karst itu sendiri terletak pada fenomena melimpahnya air bawah permukaannya yang membentuk jaringan sungai bawah tanah, namun di sisi lain, kekeringan tampak di permukaan tanahnya. Untuk itu pengelolaan berkelanjutan kawasan karst membutuhkan prinsip-prinsip pengelolaan sumber daya alam dengan terencana, optimal, dan bertanggung jawab. Selain itu, untuk menekan laju kerusakan, diperlukan wawasan mengenai lingkungan hidup ekosistem karst secara menyeluruh. Termasuk perubahan cara pandang dari semua komponen termasuk para pengambil keputusan. Disarikan dari berbagai sumber Pengertian Karst – Kanal Pengetahuan
Daerah karst adalah salah satu daerah di permukaan bumi yang disusun oleh batuan berpori. Foto karst adalah sejumlah gejala yang timbul akibat pembentukan daerah karst. Karst sendiri merupakan wilayah yang disusun oleh batuan yang berpori yang menyebabkan air merembes ke permukaan karst umumnya timbul akibat adanya proses pelapukan secara kimiawi hingga memunculkan berbagai bagian-bagian tertentu pada daerah mengetahui apa saja gejala karst, simak penjelasan mengenai daerah karst di bawah dan Ciri-Ciri KarstDikutip dari buku Geologi Pertambangan yang disusun oleh Adree Octavia, karst adalah sebuah daerah bentukan yang terdapat di permukaan bumi yang biasanya memiliki karakteristik dengan adanya depresi tertutup closed depression, drainase permukaan, dan gua. Daerah karst biasanya terbentuk akibat adanya pelarutan batuan-batuan tertentu yang mudah larut dan mempunyai porositas sekunder yang berkembang baik. Umumnya, daerah ini memiliki banyak batu karst biasanya memiliki beberapa karakteristik, yakni di antaranyaMemiliki cekungan tertutup dan/atau lembah kering dalam berbagai ukuran dan ditemukan drainase atau saluran air pada permukaan tanah ataupun gua yang terbentuk dari sistem drainase bawah satu ciri atau karakteristik dari daerah karst adalah memiliki gua yang terbentuk dari sistem drainase bawah tanah. Foto KarstGejala karst adalah gejala yang timbul akibat adanya pelapukan kimiawi. Proses pelapukan tersebut terjadi akibat suhu tinggi dan adanya batuan air yang mengandung asam arang yang dapat melarutkan zat kapur pada pegunungan kapur CaCO2.Menurut Dra. Sri Wiyanti, dkk dalam buku yang berjudul Explore Geografi Jilid 1 untuk SMA/MA Kelas X, akibat adanya pelapukan kimiawi tersebut membuat beberapa gejala karst timbul di suatu kawasan karst yang muncul tersebut adalah berupa dolina, sungai dan gua di bawah tanah, dan pasangan kerucut stalaktit dan adalah istilah yang digunakan untuk lubang-lubang pada kawasan karst yang memiliki bentuk kerucut terbalik. Dolina adalah lubang yang terlihat seperti terbentuk akibat adanya proses pelarutan air pada daerah morfologi di kawasan karst adalah jenis gua yang terbentuk akibat adanya proses pelarutan berbagai macam jenis batuan. Pelarutan tersebut diakibatkan oleh air hujan dan air dari adanya proses pelarutan tersebut membuat terbentuknya beberapa lorong-lorong dan bentukan batuan yang sangat karst adalah sungai yang terbentuk akibat adanya celah atau rekahan dari batuan-batuan di kawasan karst. Akibatnya, air hujan dapat masuk melalui celah tersebut yang kemudian mengakibatkan munculnya gua dan akhirnya membentuk sungai bawah Stalaktit dan StalakmitSalah satu gejala karst adalah munculnya stalaktit dan stalakmit. Foto dan stalakmit adalah jenis batuan yang mengandung mineral yang terdapat di dalam gua karst. Kedua jenis batuan ini terbentuk dari tetesan air dari atap gua yang mengandung kalsium karbonat CaCO3 yang tetes air tersebut kemudan akan mengendap dan membentuk kerucut. Kerucut yang menggantung di langit-langit gua disebut stalaktit, sedangkan kerucut yang menggantuk di lantai gua adalah stalakmit.
gejala karst banyak terjadi pada daerah batuan